Minggu, 27 Mei 2012

nilai-nilai luhur kebudayaan toraja


BAB I
PEMBUKAAN

A.    Latar Belakang
Makna kehidupan ialah menjalani siklus kehidupan itu sendirinya, artinya kembali ke kehidupan semula yang nyata.  Kriteria yang menentukan skala prioritas nilai-nilai adalah nilai dasar itu sendiri. Tetapi rupanya nilai “kedamaian demi persekutuan” yang paling menentukan. Makna persekutuan ialah hidup dalam damai dan keharmonisan. Dalam benturan nilai-nilai ada saja nilai yang dikorbankan demi persekutuan. Aluk Rambu Solo’(ARS)ARS adalah keseluruhan upacara untuk orang mati.secara harfiah aluk rambu solo’ berarti “ketentuan untuk aspa yang menurun”.artinya ritus-ritus persembahan(asap) untuk orang mati,yang dilaksanakan sesudah pukul12.00.ketika matahari mulai bergerak turun.aluk ramtbu solo’ disebut juga aluk rampe matampu’.ritus-ritu disebelah barat,sebab sesudah pukul 12.00 matahari berada disebelah barat.sebab itulah ritus-ritus persembahan dilaksanakan disebelah barat atau barat daya tongkonan.
Berdasarkan Tesmogoni dan teogoni,upacara tersebut dilaksanakan disebelah timur laut arah kediaman para dewa dan leluhur yang didewakan.Aluk Rambu Tuka’ disebut juga Aluk Rampe Matallo,”ritus-ritus disebelah timur”.Berdasarkan hal tersebut Aluk tersebut dinamakan “aluk asap yang naik”.artinya asap persembahan itu naik kelangit sebelum matahari mencapai zenit.Aluk Ramnu Tuka’ adalah keseluruhan ritus-ritus persembahan untuk kehidupan.persembahan-persembahan itu dialamatkan kepada para dewa dan para leluhur yang sudah menjadi dewa yang mendiami langit disebelah timur laut.
Setelah kita mengetahui arti tongkonan selaku lambang dan pusat pa’rapuan,kiranya tidak perlu lagi berpanjang lebar untuk menjelaskan bahwa tongkonan itu juga menjadi sumber seluruh kepemimpinan dibidang kemasyarakatancdan keagamaan.dalam struktur tongkonan,tongkonan layuk menempati kedududkan tertinggi dan dengan demikian juga menempati kekuasaan tertinggi.artinya pemimpin tongkonan layank dengan sendirinya menjadi pucuk pimpinan.




B.     Rumusan Masalah

  1. Apa Nilai-nilai dan Pandangan Hidup Masyarakat Toraja?
2.      Bagaimana Adat dan Kebudayaan?
3.      Apa maksud Pa’Tondokan  –  Sang-Torayan?
4.      Bagaimana Tongkonan Sebagai Lambang  dan Pusat Pa’rapuan?
5.      Apa Funsi Sebuah Tongkonan?
6.      Bagaimana Tongkonan Sebagai Sumber Kepemimpinan?

C. Tujuan

1.      Untuk Mengetahui Nilai-nilai dan Pandangan Hidup Masyarakat Toraja
2.      Untuk Mengetahui Adat dan Kebudayaan
3.      Untuk Mengetahui Pa’Tondokan  –  Sang-Torayan
4.      Untuk Mengetahui Tongkonan Sebagai Lambang  dan Pusat Pa’rapuan
7.      Untuk Mengetahui Funsi Sebuah Tongkonan
8.      Untuk Mengetahui Tongkonan Sebagai Sumber Kepemimpinan








BABII
PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai dan Pandangan Hidup Masyarakat Toraja

             Makna kehidupan ialah menjalani siklus kehidupan itu sendirinya, artinya kembali ke kehidupan semula yang nyata.  Kriteria yang menentukan skala prioritas nilai-nilai adalah nilai dasar itu sendiri. Tetapi rupanya nilai “kedamaian demi persekutuan” yang paling menentukan. Makna persekutuan ialah hidup dalam damai dan keharmonisan. Dalam benturan nilai-nilai ada saja nilai yang dikorbankan demi persekutuan. Kebenaran dan Keadilan dapat dikorbankan demi kedamaian dan keharmonisan persekutuan. Segala-galanya ditentukan oleh keharmonisan persekutuan, namum ada jalan bagi keadilan dan kebenaran . Apabila pemecahan berdasarkan  kedamaian dan keharmonisan demi persekutuan tidak diterima dalam mempertahankan keadilan dan kebenaran, maka  tersedia dua jalan terakhit yaitu sipakoko atau siukkunan ( sipakokoko: dua orang yang bertikai memasukkan tangan mereka kedalam air panas, yang duluan melepas berarti mereka yang kalah) . Cara ini digunakan untuk menentukan siapa yang benar dan salah.
            Nilai kehidupan tersebut pertama-tama berorientasi kepada persekutuan, lambang persekutuan toraja adalah tongkonan berdasarkan hubungan darah. Persekutuan sebagai nilai tertinggi di toraja dilambangkan melalui tongkonan sebagai pusatnya. Selain itu persekutuan juga nampak melalui:
a.       Gotong royong sebagai motif saling tolong menolong. Misalnya dalam pekerjaan sawah, ritus orang mati dan pesta adat lainnya.
b.      Kehadiran dan partisipasi dalam pada ritus adat merupakan hubungan persekutuan yang tidak boleh dinilai sebagai tindakan yang diilhami oleh kepentingan ekonomis atau materialistis.
c.       Pembayaran utang pada Aluk Rambu Solo’ tidak boleh dinilai sebagai tindakan ekonomi.
d.      Dalam ungkapan yaitu Misa’ kada dipotuo, pantan kada dipomate. Tengkoo situru’ batakan siolanan menyangkut kesepakatan dan persekutuan dalam perbuatan dan pendirian.

Kekayaan dan kebahagiaan  terutama dihubungkan dengan tallu lolona yaitu; lolo tau, lolo patuoan, dan lolo tanaman ( tiga sekawan: manusia, hewan dan padi). Anak-anak adalah berkat yang menjamin kelangsungan keturunan. Tetapi anak-anak dan cucu harus hidup bahagia dan untuk itu mereka membutuhkan padi dan hewan sebagai lambang kekayaan dan kemapaman.

            Apa dan bagaimana kehidupan di langit itu hanya bisa dibayanglkan dan dicerminkan dalam pengalaman dunia. Kehidupan di dunia ini sangat penting dan menentukan kehidupam di seberang sana, karena kehidupan ini  berada dibawah perintah dan ketentuan religius yang memperngaruhi gerak kehidupan. Ini berarti nialai dasar tersebut merupakan penuntun dalam keseluruhan  cara hidup mulai  dari saat kelahiran sampai kematian.

1.      Kelahiran
            Setelah kelahiran seorang bayi, plasentaenya dikubur dibawah tangga di sebelah timur rumah, disertai doa agar ia secara fisik menjadi besar, semakin bertumbuh, dan semakin bertambah bijaksana, sebagaimana pada pagi hari matahari naik dan semakin tinggi. Penanaman plasenta ini juga mempunyai arti bagi bayi tersebut agar bayi itu tidak akan menjadi besar seperti seorang yang plasentasenya  tidak ditanamkan, artinya agar ia tumbuh menjadi bijak dalam tutur katanya dan tidak mengucapkan hal-hal bodoh dalam tutur katanya dan tidak mengucapkan hal-hal yang bodoh. Orang juga biasa berdoa agar bayi itu tidak pernah melupakan lamunan lolona (kampung halamannya dan terutama tongkonannya).
            Dalam hal ini penting pula apa yang disebut  dalle’. Nasib sudah ditentukan sebelumnya  harus dikembangkan tetapi pengembangan itu hanya merupakan jalan menuju apa yang sudah ditentukan sebelumnya. Hasilnya sudah ditentukan sebelumnya oleh para dewa; bahkan kewajiban mengembangkan nasib itu justru merupakan bagian dari nasib itu sendiri. Cara mengembangkan dalle itu berada dibawah pengawasan perintah, dan  larangan religius, dibawah aluk sola pemali. Tujuannya adalah bahagia dalam hidup, tetapi harus  melalui jalan yang normal, artinya dalam kerangka ketentuan-ketentuan aluk. Tujuannya adalah bahagia dalam hidup, tetapi harus melalui jalan yang normal yaitu dalam ketentuan  aluk dan adat.

2.      Kehidupan
            Dewasa berarti mencapai usia untuk dapat menikah, karena pernikahan  dianggap sebagai dalle’ seorang karena dari pernikahan suami istri akan memperoleh keturunan. Pernikahan itu sudah ada dibawah pengawasan aluk, selain itu diperlukan juga jaminan tambahan untuk mengamankan pernikahan dari ketidaksetiaan  (perceraian). Jaminan itu adalah kapa’. Rampanan kapa’ ini memiliki perananbukan hanya mendapatkan keturunan tetapi juga memelihara, mempererat , atau memulihkan hubungan keluarga yang rusak.
            Sepasang suami istri secepat mungkin membangun rumah sendiri yang menjadi awal sebuah  tongkonan, pusat bagi keturunan untuk mengamalkan kedamaian dan harmoni didalam kerangka persekutuan komunitas. Tongkonan itu menjamin pelaksanaan aluk dan adat, terutama menyangkut aluk rambu solo’ dan aluk rambu tuka’.
            Tongkonan adalah persekutuan yang menjamin kebahagian didalam kehidupan ini, tetapi khususnya dalam kehidupan sana. Umpasundun aluk (menyempurnakan aluk) merupakan kewajiban tongkonan yaitu seluruh kegiatan persekutuan berpusat pada tongkonan itu yang merupakan kewajiaban yang mau tidak mau harus dipenuhi untuk memperloleh kebahagiaan dalam hidup di sini dan bagi seluruh persekutuan, terlebih bagi yang sudah meninggal untuk siapa ritus itu dilaksanakan.
            Ada pandangan modern (dari luar) yang menyatakan bahwa falsafah hidup orang Toraja adalah “hidup untuk mati”. Pendapat ini didasarkan pada pengamatan ritus yang dilakukan bagi orang mati.  Memang akhir-akhir ini pelaksanaan ritus kematian itu hanya untuk mencari prestise.

3.      Kematian
Ritus orang mati sangat ditentukan oleh status sosial si mati. Jika orang mati tidak dibalikkan pesungnya artinya jika ritus orang mati tidak dilaksanakan baginya  maka ia akan selalu mengganggu atau mengutukinya keturunannya. Tujuan dari ritus adalah membali puang (kembali kepada ilahi). Kehidupan di dunia ini hanya merupakan bagian pendahuluan  dari kehidupan abadi yang dalam ungkapan bahasa Toraja yaitu pa’ tondokan marendeng (marendeng= tempat tinggal abadi) artinya dunia ini hanya sebagai tempat perhentian, tempat yang abadi hanya ada di langit diatas tempat para dewa tinggal.

4.      Longko’, siri’ ( rasa malu, tenggang rasa)
Unsur harga diri pada cara hidup orang Toraja diungkapkan melalui istilah longko’ dan siri’. Semua nilai harus  diperoleh dalam kerangka Aluk Sola Pemali. Melakukan sesuatu di luara aluk dan pemali merupakan dosam yang dapat menyebabkan rasa malu, bukan hanya pribadi tetapi juga pada lingkungan persekutuan khususnya  dalam lingkungan keluarga besar.
Longko’ adalah juga tenggang rasa artinya bersikap sopan dan hormat untuk tidak membuat orang malu. Tetapi  orang juga berusaha tidak mempermalukan orang lain karena takut mempermalukan diri sendiri. Longko’ adalah sikap hidup dengan unsur positif terutama menyangkut kesopanan dan perilaku yang baik. Tetapi ada juga segi negatifnya yaitu membuat orang statis. Longko’ dapat mematikan semua inisiatif  untuk mengembangkan kehidupan. Oleh sebab itu longko’ sebagai sikap budaya yang didasarkan  pada perasaan dapat merupakan penghalang bagi pemikirang yang dinamis yang seharusnya mendorong kita mengembangkan kehidupan.

5.      Pelanggaran dan kesalahan
Bagi orang toraja dosa adalah pelanggaran terhadap ketentuan aluk dan adat. Dosa dalam arti pelanggaran dapat dikenal dari akibat yang di timbulkannya, tidak ada dosa tanpa akibat. Kalau dosa tidak segera mendapat ganjarannya maka orang toraja akan mengatakan kampaimi (tunggu saja) hukumannya pasti akan segera tiba. Dalam pandangan ini dosa dipandang sebagai sebab-akibat, jadi dosa tidak mungkin tidak dihukum. Kesalahan ini juga dapat berahli ke keturunan, unnanna katune lako bati’na ( meninggalkan laknat bagi keturunannya) karena orang mati sudah ada di puya sudah tidak dapat lagi dihukum. Sementara itu dosa itu dapat dihapus oleh persembahan dengan messuru’ ( membawa persembahan).

B. Adat dan Kebudayaan

1.Adat sebagai pelaksanaan Aluk
            Pada 1984 Institute Theologia Gereja Toraja melakukan studi tentang adat.kesimpulannya berbunyi, “Aluk dan adat merupakan satu kesatuan  keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.harus pila ditekankan,bahwa aluk adalah sumber dari adat.
            Sebelum orang Toraja menjalin hubungan dengan orang bugis,mereka tidak mengenal istilah adat.adat tidak hanya kebiasaan,tetapi sekaligus aluk.hal ini dapat disimpulkan dari istilah:
-          Alukna (ada’na) mellona tau - ketentuan adat yang mengatur hubungan antar manusia
-          Aluk pare (ade’pare) – ketentuan adat tentang padi
-          Aluk banua (ada’banua) – ketentuan adat tentang pembangunan rumah
-          Aluk tananan pasa’ – ketentuan adat tentang pasar
-          Aluk bua’ – ketentuan adat untuk kebaikan/kesejahtraan persekutuan bua’
-          Aluk rambu solo’ – ketentuan adat yang mengatur upacara kematian.
-          Aluk Rambu tuka’ – ketentuan adat yang mengatur upacara syukur.

a.       Aluk Rambu Solo’(ARS)
ARS adalah keseluruhan upacara untuk orang mati.secara harfiah aluk rambu solo’ berarti “ketentuan untuk aspa yang menurun”.artinya ritus-ritus persembahan(asap) untuk orang mati,yang dilaksanakan sesudah pukul12.00.ketika matahari mulai bergerak turun.aluk ramtbu solo’ disebut juga aluk rampe matampu’.ritus-ritu disebelah barat,sebab sesudah pukul 12.00 matahari berada disebelah barat.sebab itulah ritus-ritus persembahan dilaksanakan disebelah barat atau barat daya tongkonan.
ARS ditandai oleh kesadaran bahwa setiap manusia terhisap dalam persekutuan masyarakat.kita dapat mengananlisis dan memahami kesadaran itu,tetapi nilainya hanya dapat dihayati secara benar dan eksistensial oleh para warga masyarakat tersebut.bila orang mengadakan salah satu upacara adat ,seseorang yang bukan warga persekutuan keluarga dapat diundang secara lisan,dikambaroi.tetapi untuk ARS tidak ada undangan.Apabila seseorang merasa bahwa dengan satu dan lain cara ia mempunayai hubungan dengan orang yang hajat dalam hal ini aluk rambu solo’,secara naluri ia harus menghadiri upacara itu.kehadirannya itu dengan sendirinya merupakan hubungan persekutuan.
b.      Aluk Rambu Tuka’ (ART)
Berdasarkan Tesmogoni dan teogoni,upacara tersebut dilaksanakan disebelah timur laut arah kediaman para dewa dan leluhur yang didewakan.Aluk Rambu Tuka’ disebut juga Aluk Rampe Matallo,”ritus-ritus disebelah timur”.Berdasarkan hal tersebut Aluk tersebut dinamakan “aluk asap yang naik”.artinya asap persembahan itu naik kelangit sebelum matahari mencapai zenit.Aluk Ramnu Tuka’ adalah keseluruhan ritus-ritus persembahan untuk kehidupan.persembahan-persembahan itu dialamatkan kepada para dewa dan para leluhur yang sudah menjadi dewa yang mendiami langit disebelah timur laut.


c.       Ma’bua’
Bua’ adalah pesekutuan kampong atau sebagian kampong,yang secara gotong royong melaksanakan pesta bua’ atau ma’bua’ untuk memohon berkat dari manusia,hewan,tanah dan tumbuhan.persekutuan ini disebut bua’ dan termasuk struktur dasar sosio-religius.
d.      Merok
Inti pesta Merok adalah upacara persembahan seekor kerbau.kata merok berasal dari rok (rauk),menusuk dengan tombak walaupun kerbau itu tidak dibunuh dengan tombak,tetapi dengan sebilah parang panjang yang tajam,yang disebut dua lalan.ada tiga alasan melaksanakan pesta ini:
1.      Sebagai pengucapan syukur atas segala berkat dalam kehidupan ini,yakni setelah seseorang berhasil mengumpulkan harta kekayaan.
2.      Sebagai pengucapan syukur atas terlaksanya segala ritus yang menyangkut aluk rambu solo’.inilah ritus dipatallung bongi,dipalingmabongi atau dirapa’i.
3.      Sebagai pengucapan syukur seorang budak yang berhasil melaksanakan ma’talla(membayar harga dirinya) atau ma’tomakakai (menjadi orang merdeka) dan yang sudah menjadi mapan dalam hidupnya.
e.       Rampanan Kapa’ (Nikah)
Pada simposium tentang adat dan kebudayaan yang diadakan tangmentoe,juli 1983,ada usul untuk mendaftarkan rampanan kapa’ sebagai nilai tertinggi dalam daftar nilai-nilai,karena pernikahan adalah titik awal usaha sepanjang suami istri untuk mengembangkan kehidupan dengan membangun tongkonan bagi keturunan mereka.usul ini menggarisbawahi pentingnya rampanan kapa’bagi komonitas toraja.

C. Pa’Tondokan  –  Sang-Torayan

a.      Pa’Tondokan
Kata dasar pa’tondokan ialah tondok : tempat tinggal,kampong,desa.Pa’tondokan=penghuni;penduduk desa;komunitas desa;masyarakat desa,sejarah sebuah tobdok mengacu ke pangala,seseorang yang mengokupasi,mengklaim wilayah tertentu sebagai miliknya,daerah kekuasaannya,lalu mendirikan tondok itu.j.tammu menerjemahkan pangala tondok dengan “cikal bakal”,pendiri tondok pada masa silam.dimasa lampau yang kelabu ditoraja masih banyak wilayah yang kosong dan tidak dihuni,yang dapat diklaim oleh tokoh-tokoh penguasa.
Ia mendirikan sebuah tongkonan baru,pusat kehidupan persekutuan baru itu.ia mengatur kehidupan tondok dan masyarakatnya.pada mulanya seluruh kekusaan berada ditangan pangla tondok.tetapi dia beranak cucu,memiliki keturunan.pada musyawrah disarirah  beberapa tondok diwakili oleh lebih dari satu orang topadatindo,karena kepemimpinan disatu tondok sudah terbagi dianak patalo,yaitu keturunan pangala tondok.sebelumditulak bintunna bone (perang melawan bone),struktur masyarakat masih sederhana.barulah sesudah perang tersebut kekuasaan dibagi-bagi diantara anak patalo .dari masing-masing tondok,sehingga struktur masyarakat dan possisi kepemimpinan religious dan sosial semakin rumit.
b.      Sang-Torayaan
Sang adalah awalan yang menunjuk jumlah satu.sang-torayan berarti “satu toraja” atau “toraja bersatu” toraja sebagi keseluruhan atau seluruh masyarakat toraja.sesungguhnya sang-torayaan merupakan istilah modern dengan isi lama.
Sang-torayaan sebagai msyarakat Toraja yang satu merupakan persekutuan yang telah bertumbuh menjadi satu berdasarkan falsafah hidup bersama,yang menampakan diri melalui adat dan kebudayaan.adat dan kebudayaan itu tidak mutlak sama disemua wilayah.namun dalam hal-hal pokok persekutuan,struktur kemasyarakatan mengikat bagaikan benang merah menghubungkan semua tempat dengan tempat lain.

D. Tongkonan Sebagai Lambang  dan Pusat Pa’rapuan

a.       Tongkonan
Tongkonan barasal dari kata tongkon,yang berarti duduk,menyatakan belasungkawa.tongkonan bararti tempat duduk,rumah,teristimewa rumah para leluhur,tempat keluarga besar bertemu untuk melaksanakan ritus-ritus adat secara bersama-sama,baik ART dan ARS.Tongkonan sulit diterjemahkan.Bangunan ini bukan sekedar rumah adat,tempat orang membicarakan atau menyelenggarakan urusan-urusan adat,bukan juga sekedar rumah keluarga besar,tempat memelihara persekutuan kaum kerabat.tonkonan mencakup kedua aspek tersebut.karea iti kita menerjemahkan istilah tongkonan agar tidak menyamakan dengan rumah adat atau rumah marga
b.      .Pa’Rapuan
Rapu adalah keluarga berdasarkan hubungan darah,keluarga besar.hubungan itu menyangkut hubungan darah keluarga besar.hubungan itu menyangkut hubungan vertikal,maka istilah yang digunakan bati’ anak (anak-anak) atau keturunan.pa’rapuan adalah bentuk panjang kata rapu ,dengan awalan pa’ dan akhiran an.artinya tempat rapu terjadi,tempat rapu merasa betah,pa’rpuan adalah bentuk abstrak rapu,yang menampakan diri secara kongkret dalam persekutuan tongkonan atau dalam hubungan darah.

E. Funsi Sebuah Tongkonan

a.       Dikalangan Pa’rapuan
Telah dijelaskan bahwa tongkonan mempunyai daya tarik sentripental terhadap pa’rapuan.maka tongkonan dipandang sebagai lambang dan pusat pa’rapuan.jadi fungsi pertama dan utama tongkonan ialah membina persekutuan pa’rapuan.jadi tongkonan menciptakan dan memelihara persekutuan.pa’rapuan mengemban kewajiban tertentu terhadap tongkonannya.sebaliknya makna tongkonan itu melambangkan dan dalam arti tertentu menjamin kesejahtraan pa’rapuan.prestise tongkonan menjamin prestise pa’rapuan.untuk dapat mengetahui latar belakang seorang toraja,kita cukup menanyakan tonkonan asalnya,asalkan yang bertanya memang susuah mengenal dan menguasai struktur tongkonan sebuah lambang,atau struktur sang-torayan.
b.      Didalam Masyarakat
Kita juga telah melihat bahwa pangala tondok bertanggung jawab atas kesejahtraan penduduk teritorium yang dikuasainya,yaitu tondoknya.bila sebuah tondok merasakan kepemimpinan dan perlindungan dari pihak seorang pangala tondok,yang aluknya dipoaluk (dapat dijadikan aluk kita),uaninna ditmba (airlah yang boleh ditimba),kayunna dire’tok (kayunyalah yang boleh dijadikan kayu bakar),padangna dikumba’ (tanahnyalah yang boleh diolah),maka pa’tondokan akan memberikannya gelar toparengge’ sabagai tanda ucapan syukur atas jasanya.maka tongkonan itu menjadi tongkonan toparengge’tdan fungsi toparengge’ dapat dipangku oleh seorang dari anak tongkonan,yakni anak toparengge.dengan demikian kepemimpian atas komunitas tondok tetap dipegang oleh tongkonan itu.

F. Tongkonan Sebagai Sumber Kepemimpinan

Setelah kita mengetahui arti tongkonan selaku lambang dan pusat pa’rapuan,kiranya tidak perlu lagi berpanjang lebar untuk menjelaskan bahwa tongkonan itu juga menjadi sumber seluruh kepemimpinan dibidang kemasyarakatancdan keagamaan.dalam struktur tongkonan,tongkonan layuk menempati kedududkan tertinggi dan dengan demikian juga menempati kekuasaan tertinggi.artinya pemimpin tongkonan layank dengan sendirinya menjadi pucuk pimpinan.
Semua tongkonan anak patalo mempunyai status yang sama dalam sistem tana’.tetapi bila keturunan satu nenek moyang bertambah banyak,maka system tongkonan perlu distrukturasi lebih lanjut.semakin jauh seseorang dari tongkonan layuk dalam garis keturunan,semakin berkurang pula pengaruh seseorang dan semakin rendah kedudukannya dalam masyarakat.
Telah kita lihat bahwa pada umumnya tongkonan mengemban fungsi menjamin kepentinagan tongkonan.dengan perkataan lain,tongkonan tidak hanya wajib memelihara kepentingan persekutuan keluarga,tetapi lembaga yang wajib memelihara aluk dan adat.tongkonan merupakan sumber hokum dan sumber pelaksanaan kekuasaan,sumber pelaksanaan kepemimpinan tradisional umum.dari kriteria kepemimpinan sudah dapat dilihat bahwa kepemimpinan itu selalu berada ditangan anak patalo,anak tongkonan.dengan demikian tepatlah kalau sistem tongkonan itu disebut benteng kepemimpinan tradisional.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Makna kehidupan ialah menjalani siklus kehidupan itu sendirinya, artinya kembali ke kehidupan semula yang nyata.  Kriteria yang menentukan skala prioritas nilai-nilai adalah nilai dasar itu sendiri. Tetapi rupanya nilai “kedamaian demi persekutuan” yang paling menentukan. Makna persekutuan ialah hidup dalam damai dan keharmonisan. Dalam benturan nilai-nilai ada saja nilai yang dikorbankan demi persekutuan. Kebenaran dan Keadilan dapat dikorbankan demi kedamaian dan keharmonisan persekutuan. Nilai kehidupan tersebut pertama-tama berorientasi kepada persekutuan, lambang persekutuan toraja adalah tongkonan berdasarkan hubungan darah. Persekutuan sebagai nilai tertinggi di toraja dilambangkan melalui tongkonan sebagai pusatnya
ARS adalah keseluruhan upacara untuk orang mati.secara harfiah aluk rambu solo’ berarti “ketentuan untuk aspa yang menurun”.artinya ritus-ritus persembahan(asap) untuk orang mati,yang dilaksanakan sesudah pukul12.00.ketika matahari mulai bergerak turun.aluk ramtbu solo’ disebut juga aluk rampe matampu’.ritus-ritu disebelah barat,sebab sesudah pukul 12.00 matahari berada disebelah barat.sebab itulah ritus-ritus persembahan dilaksanakan disebelah barat atau barat daya tongkonan.
Berdasarkan Tesmogoni dan teogoni,upacara tersebut dilaksanakan disebelah timur laut arah kediaman para dewa dan leluhur yang didewakan.Aluk Rambu Tuka’ disebut juga Aluk Rampe Matallo,”ritus-ritus disebelah timur”.Berdasarkan hal tersebut Aluk tersebut dinamakan “aluk asap yang naik”.artinya asap persembahan itu naik kelangit sebelum matahari mencapai zenit.Aluk Ramnu Tuka’ adalah keseluruhan ritus-ritus persembahan untuk kehidupan.persembahan-persembahan itu dialamatkan kepada para dewa dan para leluhur yang sudah menjadi dewa yang mendiami langit disebelah timur laut.
makna tongkonan itu melambangkan dan dalam arti tertentu menjamin kesejahtraan pa’rapuan.prestise tongkonan menjamin prestise pa’rapuan.untuk dapat mengetahui latar belakang seorang toraja,kita cukup menanyakan tonkonan asalnya,asalkan yang bertanya memang susuah mengenal dan menguasai struktur tongkonan sebuah lambang,atau struktur sang-torayan.

B.     Saran
Penulisan makalah mengenai adat istiadat kebudayaan toraja yang sekaligus membahas nilai-nilai luhur budaya toraja, makalah ini di harapkan dapat membantu untuk referensi mengenai kebudayaan toraja, namun dalam penulisan maklah ini tentunya terdapat kekurangan bahkan kesalahan oleh karna itu di harapkan kritik danm saran yqng membqngun untuk pembelajaran penulisan makalah selanjudnya agar lebih baik.


Rabu, 02 Mei 2012

cerpen (trauma)


TRAUMA
Langit terus saja berduka air matanya terus menetes menghujam bumi, sebagian lagi jatuh di atas pepohonan merayapi setiap lekak-lekuk tubuh pohon kemudian jatuh menikam bumi, desir angin yang menelusup masuk menggerayangi setiap lekuk tubuhku membuat suasana menjadi bertambah dingin bahkan beku, daun-daun yang sudah menguning gugur tertiup oleh angin dan kerasnya hantaman air hujan, hujan yang membuatku semakin  tenggelam dalam lorong-lorong masa lalu yang mungkin tidak dapat di pahami oleh orang lain, berdukanya langit seperti berdukaya hatiku. Telah lama aku sendiri, sepi, menepi dan sunyi.
Hari-hariku penuh bayangan semu tak berujung, ketika aku teringat masa-masa bahagia bersama suami dan anak-anakku, kami hidup dengan bahagia semua penuh dengan kenangan manis, seketika tanpa sadar segurat senyum tipis terlihat dari bibir ku bahkan bukan hanya seyuman tipis saja terkadang aku tebahak begitu mengingatnya, sungguh kenangan yang indah yang tak mungkin aku lupakan. Namun seketika saja kenangan itu berubah sirna menjadi suatu yang pahit bagai menelan empedu, anak dan suamiku lenyap ditelan keserakahan zaman di depan mataku sendiri mereka di bunuh, kemudian laki-laki berseragam loreng itu myergap aku bagai berburu di hutan dan mendapatkan binatang buruannya, tangannya begitu ganas mengerayangi tubuh ku, aku mencoba melawan sekuat tenaga aku berusaha mencari benda-benda apa saja yang ada untuk memukul mereka namun usahaku hanya sia-sia mereka terlalu kuat untuk aku lawan satu persatu mereka mengilir ku bagai arisan yang sudah di atur jalan permainannya, aku hanya bisa mengutuk dalam hati karena mulutku di sumpal oleh kain kumalnya, “keparat,anjing,hewan terkutuk kau” air mata ku berhamburan dan aku melihat senyum kepuasan dibibirnya senyum binatang  jalang, hingga aku tak kuat dan tak sadar diri. Kenangan pahit itu membuat aku lupa diri aku menangis dan bahkan berteriak  histeris aku mengmuk sejadi-jadinya.
***
Keparat kamu, dasar binatang aku mencoba meraih benda apa saja yang ada di sekitarku aku mencoba memukul mereka aku mencoba melawan orang itu, namun semua serasa sia-sia tangannya terlalu kuat mengekang diriku, namun aku tetap berusa memberontak  aku seperti singa yang keleparan, Namun semua badan ku menjadi lemas tanganya begitu kuat mencengkaram tubuhku bagai burung elang menerkam mangsanya hingga aku jatuh tak sadarkan diri.
***
            Aku terbangun dari ketidak berdayaan ku, tubuhku terasa sakit seperti tak mempunyai tulang lemas tak berotot  kepalaku terasa berat, kubuka mataku sedikit-demi sedikit kulihat tubuhku yang tak terurus dengan kaki yang tepasung, pasungan yang terbuat dari pohon randu itu begitu kuat mencengkeram kaki ku membuat diriku sulit untuk bergerak. Yah disinalah aku sekarang di sebuah gubuk yang gelap pengap dan bau apek ini, sekarang aku hanya  bisa termangu terbuai dengan kenangan-kenangan silam kenangan itu teradang membuat aku tersenyum dan bahkan terbahak kadang juga membuat aku ketakutan berteriak histeris. Mataku kosong menyelulusuri setiap celah dari pepohonan yang tersiram air hujan menerawang jauh ke awang-awang dan sepertinya aku tersesat di dalamnya, di dalam pengembaraan masalaluku. Kini aku hanya bisa termangu menunggu, menunggu sesuatu yang semu dan menunggu ajal  menjemputku.













Selasa, 03 April 2012

Cerpen (kritis yang terkikis)


Kritis yang terkikis
Hidup mahasiswa hidup rakyat, berantas korupsi, hukum dia yang korupsi jangan beri ampun dia telah makan uang rakyat dia telah menyengsarakan rakyat kecil, Hukum harus tegas kalau mau memberantas korupsi jangan lembek masyarakat sudah muak, hidup mahasiswa hidup rakyat, itulah yang diucapkan orator itu, dia berdiri di tengah-tengah  pendemo lainnya  mereka menyuarakan pemberantasaan korupsi dan hukum harus tegas dalam memberantas korupsi, orator itu bernama Naim, Naim Prayoga nama lengkapnya, namun kesehariannya dia di penggil Naim, dia telah terkenal di kalangan aktivis, dia adalah orator yang ulung, dia pintar dalam bidang advokasi, kesehriannya dia lebih sering membicarakan tentang pemerintahan dan politik, maklumlah di adalah aktifis sejati yang selalu menyoroti kebijakan pemerintah,
Di suasana yang santai sebuah keluarga sedang menikmati berita yang di sajiakan oleh televisi swasta, sajian berita tentang demontrasi mahasiswa menuntut ketegasan hukum tentang pemberantasaan korupsi, demo lagi demo lagi, seloroh seorang anak yang baru berumur belasaan tahun itu, alah kamu itu tau apa tentang demo jawab Naim membela, taulah tuh bakar-bakar ban , teriak-teriak mang ngak capek, emang ngefek??? Seru adiknya dengan nada mengejek, Naim hanya diam saja sambil menikmati sajian televisi itu, dia tak mau menanggapi pernyataan adiknnya itu, karena dia tau klu dia sudah bedebat dengan adiknya maka tidak akan ada ujungnya, lagian dia menganggap adiknya belum ngerti apa-apa, mak-mak liat tu yang teriak-teriak kayaknya mirip kakak bener deh, yang mana jawab ibunya, itu yang pegang micropon, yang pegang TOA, itu loh tangannya sambil menunjuk ke layar televisi itu untuk memperjelas, iya betul jawab ibunya, sedangan naim hanya tersenyum-senyum bangga, im kamu ikut demo lagi, tanya ibunya untuk meykinkankan apakah yang di lihatnya itu benar atau tidak, ikut emang kenapa to mak?, naim memberi keyakinansekaligus bertanya, oalah im-im, kamu itu demo teus kerjaannya kuliah kamu bagaimana coba, kamu itu demo tetus organisasi terus, aku tidak pernah liat kamu belajar, berarti kamu itu kuliah hanya demo-demo-demo, kamu itu harus eling orang tua kamu ini pas-pasan jadi jangan sia-siakan kuliah kamu, mbok kuliah yang baik-baik ngak usah neko-neko, seru ibu itu mengomeli anaknya, mak-mak, masak saya kuliah kerjanya cuman rumah-kampus, rumah-kampus, kapan saya dapat ilmu yang lain-lain, ilmu itu di dapat bukan hanya di bangku kuliah tapi diluar kuliah juga dan buktinya nilai ku ngak buruk-buruk amat, kuliah itu memang penting mak, tapi menyerukan keadilaan dan kebenaraan juga ngak kalah penting, jawab naim menggurui ibunya, oalah kamu itu di bilangin bantah terus, kamu itu orang kecil ngak usah neko-neko, urusi kuliah mu yang benar. yo sudah klu itu mau mu tapi jangan sampai lupa apa yang kamu serukan, apa yang kamu perjuangkan jangan sampai kamu lupakan, yang penting kuliahmu ngak berantakan, jawab ibu itu mengalah karena dia tidak cukup pintar untuk berdebat dengan anaknya itu, ibu tenang saja jawab Naim meyakinan, sedangkan adiknya hanya   meenyimak kata-kata ibu dan kakanya itu walau terkadang ada sesuatu yang tidak dia mengerti.
Angin berhembu begitu cepet, detikan jarum jam terasa cepat, kini naim telah lulus dari perguruan tinggi negri betapa bangganya iya terutama orang tuannya, betul-betul suka cita teramat sangat bagi kedua orang tua itu yang sehari-hari berdagang sayuran banting tulang uuntuk membiayai anak-anaknya sekolah kini terbayar sudah. Kehidupan Naim sebelum dan setelah lulus tidah jauh berbeda, Naim bergelut dalam dunia organisasi, bedanya yang ia masuki adalah oarganisai yang berskala besar atau dapat dikatakan suatu partai politik, Naim adalah salah satu kader yang sangat membanggakan restasinya, dia mampu beretorika dengan baik dan dia mampu mempengaruhi orang dengan kata-katanya, atau kata kasarnya dia telah bisa berpolitik dengan baik, suatu ketika pemilihaan perwakian rakyat di mulai dan naimlah yang di tunjuk untuk maju dalam pemilihan itu, karena kemampuannya yang membanggakan itu terpilihlah dia menduduki salah satu kursi yang diperebutkan setiap oarng-oarng politik.
Naim menyempatkan kembali kerumahnya untuk meminta restu orang tuanya, mak akau minta restu doakan ya mak supaya aku bisa menjalankan tugas ku dengan baik. kami restui kamu, kami doakan kamu supaya kamu bisa memperjuangkan rakyat kecil, seperti yang sering kamu katakan dulu, ingat apa yang kamu perjuangkan dulu dan ingat kekuatan yang besar akan melahirkan tanggung jawab yang besar pula dan juga kamu jangan sampai terlena dengan jabatan dan kemewahan supaya kamu tidak terjerumus apabila kamu sudah terjerumus kamu tidak akan dapat kembali lagi “aku masih ingin mempunyai anak laki-laki” sebuah penyataan  yang tidak jelas namun tidak perlu mencari penjelasaan, Naim hanya diam  mendengarkan dengan saksama wajangan ibunya itu hanya seyum tipi mengembang dari bibirnya senyuman yang tidak jelas artinya,
 Telah tiga tahun dia menduduki kursi empuk itu, akhir-akhir ini terlihat mahasiswa menyerukan Aksinya, Hidup mahasiswa hidup rakyat, berantas korupsi hukum dia yang korupsi jangan beri ampun, dia telah makan uang rakyat dia telah menyengsarakan rakyat kecil, Hukum harus tegas kalu mau memberantas korupsi jangan lembek masyarakat sudah muak, hidup mahasiswa hidup rakyat, kata-kata yang pernah dia katakan sewaktu masih kuliah, kata- kata yang dia agung-agungkan, Tapi keadaan sudah banyak berubah Naim bukanlah naim yang dulu yang selalu menyerukan tentang pemberantasan korupsi yang selalu mengamati kebijakan pemerintah yang selalu membela rakyat kecil, namun keadaan telah berbalik kini Naim menjadi salah satu nama yang di caci masyarakat, telah menjadi parasit dalam negara ini,
Masalah korupsi mencuat lagi dan lebih dahsyat, banyak di media memberitakan tentang korupsi termasuk nama-nama yang terlibatat dalam lingkaran setan itu, namanya pun ikut teseret dalam masalah itu, demonstrasi semakin tidak terkendali masyarakat ikut meramaikan demonstasi itu, indonesia sedang bergejolak masyarakat sudah muak denagan pemerintahan yang bobrok, masyarakat semakin membabi buta, fasiliatas umum dirusak, mobil-mobil pemerintahan di bakar, terjadi bentrokan di sanan-sini, masyarakat menunjukan kemarahannya. Masyarakat mulai hakim sendiri mereka menculik para koruptor karena masyrakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah, hukum terlau lemah msyarakat mengganggap hukum hanya akan runcing pada rakyat kecil tapi tumpul ada orang-orang besar, mereka menculik para koruptor itu dan membunuhnya kemudian di kembalikan sisa jasadnya saja.
Telihat seorang ibu melihat kebrutlan masyarakat dari siaran televisi swasta itu sambil mengelus dadanya, tanpa dia sadari air matanya jatuh tetes demi tetes hingga membentuk anak sungai, dia memikirkan nasip anaknya yang telah di culik itu, dia tidak tau anaknya sudah mati atau belum, kalaupun sudah mati dia telah mengiklhaskan namun yang membuat kesedihannya semakin dalam jasadnya belum juga di temukan, ibu itu hanya pasrah menghadapi kenyataan, dia tak bisa berbuat apa-apa, air matanya terus mengalir begitu deras dan terdengar dia berbisik, bukankah aku sering bilang ingatlah apa yang telah kau perjuangan dulu, jangan kamu terlena dengan  jabatan dan kemewahan agar kamu tidak terjerumus dan bila kamu sudah terjerumus kamu tidak akan dapat kembali lagi dan masyarakat akan marah besar,apakah kamu lupa dengan itu semua. liahatlah sekarang masyarakat sedang marah tidak ada yang bisa mengendalikannya dan bukankah aku sudah bilang juga bahwa aku masih ingin mempunyai anak laki-laki, suasana semakin haru adiknya pun ikut mematung diri duduk di samping ibunya dengan melihat keganasan masyarakat dan larut dalam kesedihan yang di rasakan ibunnya itu kesedihan tentang kehilangan, kehilangan seoranng anak, kehilangan seorang kakak. Dan kesedihan tentang keadaan negara ini, negara yang semakin bobrok negara yang menjadi rumah nyaman bagi para korupsi.
















                                                                                                                     

perkembangan efektif remaja


PERKEMBANGN EFEKTIF REMAJA

A.    Perkembangan Emosi
Seberapa banyak doronngan-dorongan dan minat-minat terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosional seseorang. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan-dorongan dan keinginan-keinginannnya terpenuhi dan yang minat-minatnya tercapai dengan berhasil cenderung emosinya stabil dan menikmati hidup. Tetapi jika dorongan dan keinginannya tidak terpenuhi baik karena kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau kondisi lingkungan yang kurang menunjang, pengalaman-pengalaman emosional nya mengalami gangguan.
Banyak respon  individu di arahkan oleh penalaran dan pertimbangan objektif, namun ada saat di dalam kehiduppan dorongan-dorongan emosional hampir seluruhnya mempengaruhi karena itu untuk memahami remaja,  bukan hanya mengetahui apa yang ia kerjakan dan ppikirkan, tetapi hal yang lebih penting adalah  mengetahui apa yang merekarasakan
berbagai hal yang terkait emosi di uraikan berikut ini:
1.      Pengertian Emosi
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari di sertai oleh perasaan-perasaan tetertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang dominan menyertai perbuatan sehari-hari di sebut warna efektif, warna efektif kadang-kadang  kuat, lemah atau samar-samar. Beberapa macam emosi antara lain; gembira, cinta, marah, takut, cemas dan benci.
Jadi emosi adalah pengalaman efektif yang di sertai penyesuain dalam diri tentang keadaan mental dan fisik individu yang di wujudkan dalam tingkah laku yang tampak. Emosi adalah waran efektif yang kuat dan di tandai oleh tanda perubahan-perubahan tubuh. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik antara lain:
a.       Reaksi eletris pada kulit: meningkat bila terpesona
b.      Peredarn darah: bertambah cepat bila marah
c.       Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
d.      Pernapasan: bertambah panjang bila kecewa
e.       Pupil mata: membesar bila marah
f.       Liur: mengering klu takut atau tegang
g.      Buluroma: berdiri kalalu takut
h.      Otot:ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor)
i.        Komposisi darah: kompoisi darah akan  ikut berubah dalm emosionalkarena kelenjar-kelenjar lebih aktif.
2.      Karakteristik Perkembangan Emosi
Remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat perubahn fisik dan kelenjar. Sebagan besar remaja mengalami ketidak stabilan dari waktu kewaktu sebagai konsekuansi dari usaha penyesuaian diri pada pola prilaku baru dan harapan sosial baru. Pola emosi remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak, jenis emosi yang secara norma yang di alami adalah cinta/ kasih, sayng, gembira, kemarahan dan permusuhan, ketakutan dan kecemasan.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangn Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangn emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (hurlock, 1960). Reaksi emosional ang tidak muncul pada awal kehidupan bukan berarti tidak ada , reaksi itu mungkin akan muncul kemudian hari, dengan adanya kematangan dan sistem indoctrin. Kematangan dan belajar erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangn intelektual menghasilkan kemamuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak di mengerti dengan demikian anak-anak menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia ang lebih muda.
Perkembangan kelenjar endoktrin penting untuk mematangkan prilaku yang di perlukan untuk menopang fisiologis terhadap stres, kelenjar adrenalin memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir, tidak lama keudian kelenjar itu mulai membesar lagi. Hanya sedikit adrenalin yang di produksi dan di keluarkan sampai kelenjar itu membesar. Metode belajar yang mempengaruhi perkembangan emosional adalah:
a.       Belajar dengan coba-coba
b.      Belajar denagn cara meniru
c.       Belajar denngan cara mempersamakan diri
d.      Belajr melalui pengkondisian
e.       Belajar di bawah bimbingan atau pengawasan

4.    Hubungan Antara Emosional dan Tingkah Laku
              Pengaruh emosi atau marah dapat mengakibatkan seseorang gemetar. Dalam    ketakutan mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak derasnya aliran darah, sistem pencernaan  di pengaruhi oleh gagguan emosi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh seperti yang telah di jelaskan itu di akibatkan karena di pengaruhi oleh emosi yang juga akan berdampak pada perubahan prilaku.
5.    Perubahan Individual dalam Perkembangn Emosi
              Semakin individu beranjak dewasa terdapat perbadaan tingkah laku dalm setiap tahap pertumbuahannya, Perbedaab itu sebagian di sebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya, sebagian lagi di ssebabkan oleh kondisi lingkungannya, perubahan tingkah lagu hal yang paling utama mempengaruhi adalah didikan dalam lingkungan keluarga, apakah anak itu di didik pada keluarga yang otorite, disiplin, bebas, dan pola pendidikn lain hal itu semua akan mempengaruhi tingkah laku anak
6.    Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan
              dalam kaitannya dengan emosi remaja terdapat perubahan-perubahan tingkah laku oleh karena itu tugas guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.  Guru dapat membantu mereka dlam menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi siswa sehingga mereka tenang dan lebih mudah di tangani maka dari itu guru harus mempunyai pendekatan emosional yang baik dengan siswanya. Tampaknya cara yang paling baik menanngani pemberontakan para remaja adalah:
a.       Mencoba untuk mengerti mereka
b.      Melakukan segala sesuatu yang dapat di lakukan untuk membantu siswa berhasil atau mempunyai prestasi dalam bidang yang di kerjakan

B.  Perkembangan Nilai Moral dan Sikap

1.    Pengertian dan Keterkaitan Antara Nilai, Moral, dan Sikap Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkah laku
             Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma ang berlaku dalam masyarakatatau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseoarng dalam hidupnya baik sebagai pribadi  maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral  adalah ajaran baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesidian bereaksi individu terhadap sesuatu hal. Keterkaitan ntara nilai moral dan sikap tampak dalam penngalaman nilai-nilai. Penngenalan, penghayatan terhadap nilai-nilai, berdasarkan moral ang dimiliki akan terbentuk sikap dan di wujudkan dalm tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang di anut.
2.    Karakteristik Nilai, Moral, Dan Sikap Remaja
              Nilai-nilai kehidupan yang perlu di nformasikan kemudian di hayati oleh para remaja tidak terbatas atas adat dan kebiasaan dan sopan santun saja namun juga nilai-nilai yang terkandunng dalam pancasila. Ada Tiga tingkatan perkembangn moral menurut Kohlberg yaitu:
a.       Tingkat I Prakonvensional
              Stadium pertama, anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman, anak akan menganggap baik atau buruk atas akibat yang di timbulkan. Stadium dua anak sudah tidak tergantung pada turan yang ada di luar dirinya, tetapi mereka sadar kehidupan mempunnyai beberapa segi
b.      Tingkat II Konvensional
              Stadium tiga, dimana anak memperlihatkan orientasi perbuatan yang dapat di nilai baik atau buruk oeh orang ain, masyarakat berperan penting dam penilaian itu. Stadium empat, perbuatan baik di eperlihatkan seseorang bukan hanya dapat di terima dalam lingkungan masyarakat melainkan bertujuan agar dapar mempertahankan aturan-aturan atau norna-norma sosial


c.       Tingkat stadium III Pasca convensional
              Stadium lima, dalam stadium ini ada hubungan timbal balik ntara dirinya dengan lingkunagn sosial, denngan masyarakat. Seseorang hrus memeperlihatkan tanggung jawab dan harus sesuai dengan normanorma tuntutan sosial, pada tahap ini seseorang masih mau diatur dengan ketat namun kata hati sudah berbicara. Stadium enam, pada tahap ini ada norma etik di samping norma pribadi dan subjektif, unsur-unsur subjektif menilai perbuatan baik atau tdak baik, remaja melkukan tingkah laku moral yang di kemudikan tanggung jawab batin sendiri, tingkat perkembangan moral pasca konvenional harus di capai selama masa remaja.
3.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangn Nilai, moral, dan Sikap
             Perkembangn moral, nilai, sikap di pengaruhi beberapa faktor, yakn faktor, lingkungan, kebudayaan perkembangan  juga di pengaruhi oleh perkembangn nalar tau tingkat pemahaman, semakin tinggi tingkat pemahamannya maka semakin tinggi juga tingkat oral seseorang.
4.    Perbedaan Individual dalam Perkembangn Nilai, Moral, dan Sikap.
              Perbedaan sikap dalam perkembangn nilai, moral dan sikap terdapat pada tingkatan pada kedewasaan serta pemahaman setiap individu dalam  memahami nilai, sikap, dan  moral
5.    Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja Serta Implikasinya dalam Menyelenggarakan Pendidikan
              Upaya-upaya yang dapat di lakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral dan sikap remaja adalah menciptakam komunikasi di samping memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan lingkungan yang serasi/ kondusif.