Selasa, 03 April 2012

perkembangan efektif remaja


PERKEMBANGN EFEKTIF REMAJA

A.    Perkembangan Emosi
Seberapa banyak doronngan-dorongan dan minat-minat terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosional seseorang. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan-dorongan dan keinginan-keinginannnya terpenuhi dan yang minat-minatnya tercapai dengan berhasil cenderung emosinya stabil dan menikmati hidup. Tetapi jika dorongan dan keinginannya tidak terpenuhi baik karena kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau kondisi lingkungan yang kurang menunjang, pengalaman-pengalaman emosional nya mengalami gangguan.
Banyak respon  individu di arahkan oleh penalaran dan pertimbangan objektif, namun ada saat di dalam kehiduppan dorongan-dorongan emosional hampir seluruhnya mempengaruhi karena itu untuk memahami remaja,  bukan hanya mengetahui apa yang ia kerjakan dan ppikirkan, tetapi hal yang lebih penting adalah  mengetahui apa yang merekarasakan
berbagai hal yang terkait emosi di uraikan berikut ini:
1.      Pengertian Emosi
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari di sertai oleh perasaan-perasaan tetertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang dominan menyertai perbuatan sehari-hari di sebut warna efektif, warna efektif kadang-kadang  kuat, lemah atau samar-samar. Beberapa macam emosi antara lain; gembira, cinta, marah, takut, cemas dan benci.
Jadi emosi adalah pengalaman efektif yang di sertai penyesuain dalam diri tentang keadaan mental dan fisik individu yang di wujudkan dalam tingkah laku yang tampak. Emosi adalah waran efektif yang kuat dan di tandai oleh tanda perubahan-perubahan tubuh. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik antara lain:
a.       Reaksi eletris pada kulit: meningkat bila terpesona
b.      Peredarn darah: bertambah cepat bila marah
c.       Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
d.      Pernapasan: bertambah panjang bila kecewa
e.       Pupil mata: membesar bila marah
f.       Liur: mengering klu takut atau tegang
g.      Buluroma: berdiri kalalu takut
h.      Otot:ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor)
i.        Komposisi darah: kompoisi darah akan  ikut berubah dalm emosionalkarena kelenjar-kelenjar lebih aktif.
2.      Karakteristik Perkembangan Emosi
Remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat perubahn fisik dan kelenjar. Sebagan besar remaja mengalami ketidak stabilan dari waktu kewaktu sebagai konsekuansi dari usaha penyesuaian diri pada pola prilaku baru dan harapan sosial baru. Pola emosi remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak, jenis emosi yang secara norma yang di alami adalah cinta/ kasih, sayng, gembira, kemarahan dan permusuhan, ketakutan dan kecemasan.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangn Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangn emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (hurlock, 1960). Reaksi emosional ang tidak muncul pada awal kehidupan bukan berarti tidak ada , reaksi itu mungkin akan muncul kemudian hari, dengan adanya kematangan dan sistem indoctrin. Kematangan dan belajar erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangn intelektual menghasilkan kemamuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak di mengerti dengan demikian anak-anak menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia ang lebih muda.
Perkembangan kelenjar endoktrin penting untuk mematangkan prilaku yang di perlukan untuk menopang fisiologis terhadap stres, kelenjar adrenalin memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir, tidak lama keudian kelenjar itu mulai membesar lagi. Hanya sedikit adrenalin yang di produksi dan di keluarkan sampai kelenjar itu membesar. Metode belajar yang mempengaruhi perkembangan emosional adalah:
a.       Belajar dengan coba-coba
b.      Belajar denagn cara meniru
c.       Belajar denngan cara mempersamakan diri
d.      Belajr melalui pengkondisian
e.       Belajar di bawah bimbingan atau pengawasan

4.    Hubungan Antara Emosional dan Tingkah Laku
              Pengaruh emosi atau marah dapat mengakibatkan seseorang gemetar. Dalam    ketakutan mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak derasnya aliran darah, sistem pencernaan  di pengaruhi oleh gagguan emosi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh seperti yang telah di jelaskan itu di akibatkan karena di pengaruhi oleh emosi yang juga akan berdampak pada perubahan prilaku.
5.    Perubahan Individual dalam Perkembangn Emosi
              Semakin individu beranjak dewasa terdapat perbadaan tingkah laku dalm setiap tahap pertumbuahannya, Perbedaab itu sebagian di sebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya, sebagian lagi di ssebabkan oleh kondisi lingkungannya, perubahan tingkah lagu hal yang paling utama mempengaruhi adalah didikan dalam lingkungan keluarga, apakah anak itu di didik pada keluarga yang otorite, disiplin, bebas, dan pola pendidikn lain hal itu semua akan mempengaruhi tingkah laku anak
6.    Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan
              dalam kaitannya dengan emosi remaja terdapat perubahan-perubahan tingkah laku oleh karena itu tugas guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.  Guru dapat membantu mereka dlam menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi siswa sehingga mereka tenang dan lebih mudah di tangani maka dari itu guru harus mempunyai pendekatan emosional yang baik dengan siswanya. Tampaknya cara yang paling baik menanngani pemberontakan para remaja adalah:
a.       Mencoba untuk mengerti mereka
b.      Melakukan segala sesuatu yang dapat di lakukan untuk membantu siswa berhasil atau mempunyai prestasi dalam bidang yang di kerjakan

B.  Perkembangan Nilai Moral dan Sikap

1.    Pengertian dan Keterkaitan Antara Nilai, Moral, dan Sikap Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkah laku
             Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma ang berlaku dalam masyarakatatau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseoarng dalam hidupnya baik sebagai pribadi  maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral  adalah ajaran baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesidian bereaksi individu terhadap sesuatu hal. Keterkaitan ntara nilai moral dan sikap tampak dalam penngalaman nilai-nilai. Penngenalan, penghayatan terhadap nilai-nilai, berdasarkan moral ang dimiliki akan terbentuk sikap dan di wujudkan dalm tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang di anut.
2.    Karakteristik Nilai, Moral, Dan Sikap Remaja
              Nilai-nilai kehidupan yang perlu di nformasikan kemudian di hayati oleh para remaja tidak terbatas atas adat dan kebiasaan dan sopan santun saja namun juga nilai-nilai yang terkandunng dalam pancasila. Ada Tiga tingkatan perkembangn moral menurut Kohlberg yaitu:
a.       Tingkat I Prakonvensional
              Stadium pertama, anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman, anak akan menganggap baik atau buruk atas akibat yang di timbulkan. Stadium dua anak sudah tidak tergantung pada turan yang ada di luar dirinya, tetapi mereka sadar kehidupan mempunnyai beberapa segi
b.      Tingkat II Konvensional
              Stadium tiga, dimana anak memperlihatkan orientasi perbuatan yang dapat di nilai baik atau buruk oeh orang ain, masyarakat berperan penting dam penilaian itu. Stadium empat, perbuatan baik di eperlihatkan seseorang bukan hanya dapat di terima dalam lingkungan masyarakat melainkan bertujuan agar dapar mempertahankan aturan-aturan atau norna-norma sosial


c.       Tingkat stadium III Pasca convensional
              Stadium lima, dalam stadium ini ada hubungan timbal balik ntara dirinya dengan lingkunagn sosial, denngan masyarakat. Seseorang hrus memeperlihatkan tanggung jawab dan harus sesuai dengan normanorma tuntutan sosial, pada tahap ini seseorang masih mau diatur dengan ketat namun kata hati sudah berbicara. Stadium enam, pada tahap ini ada norma etik di samping norma pribadi dan subjektif, unsur-unsur subjektif menilai perbuatan baik atau tdak baik, remaja melkukan tingkah laku moral yang di kemudikan tanggung jawab batin sendiri, tingkat perkembangan moral pasca konvenional harus di capai selama masa remaja.
3.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangn Nilai, moral, dan Sikap
             Perkembangn moral, nilai, sikap di pengaruhi beberapa faktor, yakn faktor, lingkungan, kebudayaan perkembangan  juga di pengaruhi oleh perkembangn nalar tau tingkat pemahaman, semakin tinggi tingkat pemahamannya maka semakin tinggi juga tingkat oral seseorang.
4.    Perbedaan Individual dalam Perkembangn Nilai, Moral, dan Sikap.
              Perbedaan sikap dalam perkembangn nilai, moral dan sikap terdapat pada tingkatan pada kedewasaan serta pemahaman setiap individu dalam  memahami nilai, sikap, dan  moral
5.    Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja Serta Implikasinya dalam Menyelenggarakan Pendidikan
              Upaya-upaya yang dapat di lakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral dan sikap remaja adalah menciptakam komunikasi di samping memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan lingkungan yang serasi/ kondusif.

1 komentar: