TRAUMA
Langit terus saja berduka air matanya
terus menetes menghujam bumi, sebagian lagi jatuh di atas pepohonan merayapi
setiap lekak-lekuk tubuh pohon kemudian jatuh menikam bumi, desir angin yang
menelusup masuk menggerayangi setiap lekuk tubuhku membuat suasana menjadi
bertambah dingin bahkan beku, daun-daun yang sudah menguning gugur tertiup oleh
angin dan kerasnya hantaman air hujan, hujan yang membuatku semakin tenggelam dalam lorong-lorong masa lalu yang
mungkin tidak dapat di pahami oleh orang lain, berdukanya langit seperti
berdukaya hatiku. Telah lama aku sendiri, sepi, menepi dan sunyi.
Hari-hariku penuh bayangan semu tak
berujung, ketika aku teringat masa-masa bahagia bersama suami dan anak-anakku,
kami hidup dengan bahagia semua penuh dengan kenangan manis, seketika tanpa
sadar segurat senyum tipis terlihat dari bibir ku bahkan bukan hanya seyuman
tipis saja terkadang aku tebahak begitu mengingatnya, sungguh kenangan yang
indah yang tak mungkin aku lupakan. Namun seketika saja kenangan itu berubah sirna
menjadi suatu yang pahit bagai menelan empedu, anak dan suamiku lenyap ditelan
keserakahan zaman di depan mataku sendiri mereka di bunuh, kemudian laki-laki
berseragam loreng itu myergap aku bagai berburu di hutan dan mendapatkan
binatang buruannya, tangannya begitu ganas mengerayangi tubuh ku, aku mencoba
melawan sekuat tenaga aku berusaha mencari benda-benda apa saja yang ada untuk
memukul mereka namun usahaku hanya sia-sia mereka terlalu kuat untuk aku lawan
satu persatu mereka mengilir ku bagai arisan yang sudah di atur jalan
permainannya, aku hanya bisa mengutuk dalam hati karena mulutku di sumpal oleh
kain kumalnya, “keparat,anjing,hewan terkutuk kau” air mata ku berhamburan dan
aku melihat senyum kepuasan dibibirnya senyum binatang jalang, hingga aku tak kuat dan tak sadar
diri. Kenangan pahit itu membuat aku lupa diri aku menangis dan bahkan
berteriak histeris aku mengmuk
sejadi-jadinya.
***
Keparat kamu, dasar binatang aku mencoba
meraih benda apa saja yang ada di sekitarku aku mencoba memukul mereka aku
mencoba melawan orang itu, namun semua serasa sia-sia tangannya terlalu kuat
mengekang diriku, namun aku tetap berusa memberontak aku seperti singa yang keleparan, Namun semua
badan ku menjadi lemas tanganya begitu kuat mencengkaram tubuhku bagai burung
elang menerkam mangsanya hingga aku jatuh tak sadarkan diri.
***
Aku
terbangun dari ketidak berdayaan ku, tubuhku terasa sakit seperti tak mempunyai
tulang lemas tak berotot kepalaku terasa
berat, kubuka mataku sedikit-demi sedikit kulihat tubuhku yang tak terurus
dengan kaki yang tepasung, pasungan yang terbuat dari pohon randu itu begitu kuat mencengkeram kaki
ku membuat diriku sulit untuk bergerak. Yah disinalah aku sekarang di sebuah
gubuk yang gelap pengap dan bau apek ini, sekarang aku hanya bisa termangu terbuai dengan kenangan-kenangan
silam kenangan itu teradang membuat aku tersenyum dan bahkan terbahak kadang
juga membuat aku ketakutan berteriak histeris. Mataku kosong menyelulusuri
setiap celah dari pepohonan yang tersiram air hujan menerawang jauh ke
awang-awang dan sepertinya aku tersesat di dalamnya, di dalam pengembaraan
masalaluku. Kini aku hanya bisa termangu menunggu, menunggu sesuatu yang semu
dan menunggu ajal menjemputku.
Best casinos in the world to play blackjack, slots and video
BalasHapushari-hari-hari-hotel-casino-online-casinos-in-us · blackjack (blackjack) · roulette (no 바카라 사이트 Blackjack Video Poker · Video หารายได้เสริม Poker · Video deccasino Poker · Video poker 도레미시디 출장샵