KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Tidak lupa pula salam dan salawat penulis kirimkan
kepada nabi Muhammad SAW ialah nabi yang mengantar kita dari sejarah kelam
menuju sejarah yang berkesan.
Penyusunan makalah yang berjudul PAKEM ini bertujuan
untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah kajian kurikulum dan
juga sebagai acuan untuk metode pembelajaran bagi calon guru.
Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini khususnya dosen pembimbing mata
kuliah kajian kurikulum. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan oleh
penulis.
Makassar,2 Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………... 1 DAFTAR
ISI………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..`3
A.
Latar belakang……………………………………………………. 3
B.
Rumusan masalah………………………………………………… 4
C.
Tujuan ……………………………………………………………. 4
D.
Manfaat…………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 6
A.
Pengertian PAKEM……………………………………………… 6
B.
Konsep PAKEM…………………………………………………. 7
C.
Alasan Penerapan PAKEM………………………………………. 9
D.
Ciri-Ciri PAKEM………………………………………………… 10
E.
Prinsip pembelajaran PAKEM…………………………………… 10
F.
Proses pembelajran PAKEM…………………………………….. 10
G.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran PAKEM… 11
H.
Pelaksanaan PAKEM……………………………………………. 14
BAB III PENUTUP……………………………………………………… 17
A.
Kesimpulan……………………………………………………… 17
B.
Saran……………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakanng
PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpatisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu
menyelenggarakan pembelajaan yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
PAKEM merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang
beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan
mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar
dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar
pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya. Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas. Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya. Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas. Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Banyak guru mengetahui pembahuruan pendidikan
antara lain masalah pakem ini, Mereka berkunjung ke sekolah yang telah mulai
melaksanakan PAKEM. Yang paling menonjol di sekolah yang dikunjungi adalah
pengaturan meja dan kursi dalam bentuk kelompok. Kemudian guru pulang ke
sekolahnya dan menganggkap bahwa PAKEM
hanya kerja kelompok, dan semua tugas dikerjakan dalam kelompok sehingga tidak
ada tugas perorangan lagi! Mereka tidak mengerti bahwa inti PAKEM adalah bukan
hanya bentuk tempat duduk tetapi kegiatan yang dikerjakan anak harus menantang
siswa untuk mengembangkan berbagai kompetensi seperti berpikir kreatif, mengungkapkan
pikiran, dan memecahkan masalah secara mandiri.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan PAKEM?
2. Bagaimana
konsep PAKEM?
3. Apa yang
menjadi alasan untuk di terapkannya PAKEM?
4. Apa yang
menjadi ciri-ciri PAKEM?
5. Apa yang
menjadi prinsip PAKEM?
6. Bagaimana
proses bembelajaran PAKEM?
7. Apa yang
harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?
8. Bagaimana
pelaksanaan PAKEM di kelas?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk
mengetahui pengertian PAKEM
2. Untuk
mengetahui konsep PAKEM
3. Untuk
mengetahui alas an di terpkannya PAKEM
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri PAKEM
5.Untuk
mengetahui prinsip dari PAKEM
6. Untuk
mengetahui proses pembelajaran PAKEM
7. Untuk
mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM
8.Untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan PAKEM
di kelas
D. Manfaat Penulisan
Bagi penulis maupun pembaca menjadi tahu bagaimana konsep PAKEM dan
aplikasinya di dalam kegiatan belajar mengajar, sehangga dapat menciptakan
suasana yang efektif dan menyenangkan agar dalam proses pembelajarannya lebih
hidup, dan murid pun tidak menjadi bosan
dalam proses blajar mengajar, seorang guru harus mengetahui perkembangan murid,
serta memberi sesuatu yang dapat melatih kreatifas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pakem
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses
aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif
yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga,
jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan
generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan
dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan
hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif
dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.
Secara garis
besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut:
- Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
- Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
- Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
- Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
B. Konsep Pakem
PP No.
19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut
merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
PAKEM
merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam
untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan
belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu
termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.
PAKEM
kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif
berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM. Pakem mempunyai
empat ciri-ciri sebagtai berikut:
1. Aktif.
Ciri
aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi
secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya
serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat
secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses
pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung
(kondusif) sehingga siswa aktif bertanya.
2. Kreatif
Kreatif
merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun
kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama
siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya.Gurupun
dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru
diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3. Efektif
Ciri
ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif . Maksudnya pembelajaran yang aktif,
kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Menyenangkan
Menyenangkan
merupakan ciri ke empat dari PAKEM dengan maksud pembelajaran dirancang untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan. Menyenangkan berarti tidak membelenggu,
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran, dengan
demikian waktu untuk mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi tinggi.
Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
5. Menciptakan lingkungan
tanpa stress (relaks), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namum
harapan untuk sukses tetap tinggi.
6. Menjamin bahwa bahan
ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya
bahan ajar. Demikian Rose dan Nicholl.
7. Menjamin bahwa belajar
secara emosional adalah positif, yang pada umumnya hal itu terjadi ketika
belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat,waktu
rehat dan jeda teratur serta dukungan antusias.
8. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga
pikiran otak kiri dan otak kanan.
9. Menantang peserta didik untuk dapat berpikir
jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak
mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
Dari uraian
singkat tentang Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM), dalam
pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan harus diwujudkan di kelas
karena dasar hukumnya sudah jelas yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permasalahannya adalah bagaimana
kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana kelas agar siswa
belajar, yang pada dasarnya belajar adalah memproduksi gagasan atau membangun
makna baru dari dari pengetahuan awal yang sudah dimiliki siswa. Siswa sebagai
subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi gagasan dalam
proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai fasilitator hendaknya
dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan yang diantaranya dapat menggunakan model pembelajaran.
C. Alasan penerapan PAKEM
PAKEM diterapkan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran model konvensional dinilai menjemukan, kurang menarik bagi para peserta didik sehingga berakibat kurang optimalnya penguasaan
materi bagi peserta didik.
PAKEM diterapkan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran model konvensional dinilai menjemukan, kurang menarik bagi para peserta didik sehingga berakibat kurang optimalnya penguasaan
materi bagi peserta didik.
D. Ciri-ciri PAKEM
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
E. Prinsip pakem PAKEM
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan
F. Jenis dan proses
pembelajran PAKEM
1.
Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik
yang merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
2.
Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (a) Menilai Kemampuan
Individual melalui tugas tertentu; (b) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (c)
Membantu dan mendorong siswa; (d) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar
yang lebih baik; (e) Menentukan strategi pembelajaran; (f) Akuntabilitas
lembaga; dan (g) Meningkatkan kualitas pendidikan.
3.
Bentuk penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan.
Sementara itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala
sikap, cek lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
4.
Dalam pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini
seyogiayanya dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau
bentuk penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.
G. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pakem
1.
Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.
Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau
anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat
itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya
sikap/berpikir kritis dan kreatif.
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut.
Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru
mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang
dimaksud.
2.
Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Menyenangkan,
dan Efektif) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam
kegiatan pembelajaran.Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan
yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor
sebaya).Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3.
Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan
dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu,
anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.
Berdasarkan
pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara
perorangan agar bakat individunya berkembang.
4.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan
masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis
berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.Oleh karena itu, tugas
guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas
atau mengajukan pertanyaan yang terbuka serta memberoi kebebasan kepada
siswanya untuk kreatif..
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik
Ruang
kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan
siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu,
hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja
lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.Yang dipajangkan dapat
berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat
berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan
sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan
ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena dapat
dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
6.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat
kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar.Belajar
dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari
lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan,
berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.
7.
Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam
belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa.Selain itu, cara memberikan umpan balik pun
harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam
menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa
hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru
berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa
daripada hanya sekedar angka.
8.
Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur
berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri
yang sebenarnya dari PAKEM.
Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik.
Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan
merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah
tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau
takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan
penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun
dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEM menyenangkan.’
H. Pelaksanaan
PAKEM
Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi
selama Pembelajaran. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut
tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru.
Kemampuan Guru
|
Pembelajaran
|
Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
|
Sesuai mata
pelajaran, guru menggunakan, misal:
Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri Gambar Studi kasus Narasumber Lingkungan
LCD
Dll
|
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan.
|
Siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri Menarik kesimpulan Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri |
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
|
Melalui:
Diskusi Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri |
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan
siswa.
|
Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan
tertentu)
Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan |
Guru mengaitkan PEMBELAJARAN dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari |
Menilai PEMBELAJARAN dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
|
Guru memantau kerja siswa
Guru memberikan umpan balik |
=============
I. Tujuan penilaian pembelajaran model PAKEM
1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
2. Menentukan
kebutuhan pembelajaran
3. Membantu dan mendorong siswa
4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
5. Menentukan strategi pembelajaran
6. Akuntabilitas lembaga
7. Meningkatkan kualitas pendidikan
3. Membantu dan mendorong siswa
4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
5. Menentukan strategi pembelajaran
6. Akuntabilitas lembaga
7. Meningkatkan kualitas pendidikan
J. Merancang dan
melaksakanpenilaian pembelajaran model PAKEM
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Kesimpulan
PAKEM merupakan sebuah metode baru dalam melaksanakan
pembelajaran khususnya di kelas yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif. Konsep ini dikembangkan atas prinsip student centered in
instruction. Jadi, peserta didik diharapkan mampu aktif, kreatif, dan mampu
menyerap materi pelajaran dengan baik dengan kondisi
pembelajaran yang menyenangkan.
Jadi seorang guru harus juga kreatif dan inovasi dalam menciptakan
suasana kelas agar siswa belajar, yang pada dasarnya belajar adalah memproduksi
gagasan atau membangun makna baru dari dari pengetahuan awal yang sudah
dimiliki siswa. Siswa sebagai subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi
memproduksi gagasan dalam proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru
sebagai fasilitator hendaknya dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang diantaranya dapat menggunakan
model pembelajaran
B. Saran
SBagi guru Pada dasarnya guru sudah banayak yang
mengetahui tentang konsep PAKEM, tetapi dalam penerapannya masih banyak
kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk
menerapkan PAKEM didalam proses pembelajaran. Karena metode pembelajaran PAKEM
ini akan menyelamatkan peserta didik dari pembelajaranyang membosankan Bagi
pemerintah Sebaiknya pemerintah banyak melakukan pelatihan dan seminar tentang
metode pakem ini kepada guru-guru di eluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana dan
pasarana sekolah-sekolah yang ada di daerah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/konsep-pakem/
www.Edu-articles.com-Situs Pendidikan Indonesia>> PAKEM (1)-Edu-artcles.com- Situs Pendidikan Indonesia